selulosa dari bahan organic (C/N ratio) maka proses penguraian oleh bakteri akan semakin lama. Selain mudah terdekomposisi, bahan ini kaya nutrisi yang dibutuhkan tanaman.
Sebelum membuat pupuk cair EM organic yang berbahan baku sampah organik perlu dibuatkan dahulu pembuatan molase dan pembiakan bakteri EM.
1. PEMBUATAN MOLASE
Molase, yaitu: sari tetes tebu (biang gula). Atau pembuatan Molase bisa juga dengan melarutkan gula merah/putih ke dalam air bersih (tanpa kaporit) dengan perbandingan 1:1
2. PEMBIAKAN BAKTERI EM
Cairan bakteri EM dapat dikembangbiakkan sendiri dengan cara:
Bahan baku :
- Cairan EM …………………………….. 1 liter
- Bekatul ………………………………… 3 kg
- Molase (dalam keadaan cair)…………. ¼ liter
- Terasi ……………………………….….. ¼ kg
- Air Bersih (tanpa kaporit/tawas) ……. 5 liter
- Ember
- Pengaduk kayu
- Panci pemasak air
- Saringan (kain/kawat kasa)
- Botol
- Panaskan 5 lt air air sampai mendidih
- Masukkan bekatul, molase dan terasi, aduk hingga rata
- Dinginkan adonan tsb hingga suhu kamar
- Setelah dingin masukkan cairan EM, aduk hingga rata.
- Tutup rapat selama 2 hari, jangan di buka – tutup.
- Pada hari ke-3 dan selanjutnya, penutup jangan terlalu rapat,
- Aduk-aduk setia harinya selama ± 10 menit
- Setelah 1 minggu, bakteri sudah dapat diambil dan disaring, masukkan ke dalam botol
- Simpan botol di ruang sejuk dan tidak terkena sinar matahari langsung. Cairan EM siap digunakan untuk membuat pupuk organik
- Agar bakteri mendapat kebutuhan oksigen, tutup botol jangan terlalu rapat ataubiarkan terbuka.
Proses pembuatan pupuk cair organik berlangsung secara anaerob atau secara fermentasi tanpa bantuan sinar matahari.
Bahan yang dibutuhkan :
Sampah organik basah, rajang dan padatkan ………½ karung ukuran.25 kg
Larutan media:
- Cairan molase ……………………………………… 500 ml
- Air bekas cucian beras (cucian pertama …………. 1 liter
- Air kelapa yang sudah tua …………………………. 1 liter
- Air bersih …………………………………………… 7 liter
- Ember tertutup ukuran 20 lt
- Karung serat sintetis
- Tali / pengikat
- Masukkan sampah organik kedalam karung dan tekan sampai padat, lalu ikat.
- masukkan larutan media ke dalam ember. Masukkan karung (1) ke dalam ember hingga terendam seluruhnya.
- Berikan beban diatas karung tersebut agar tidak mengapung. Tutup rapat hingga udara tidak dapat masuk.
- Simpan selama 7 – 10 hari di tempat teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung.
- Setelah proses fermentasi selesai, angkat karung (1) dan pisahkan dari larutan media. Pupuk cair organik sudah dapat digunakan:
Untuk pemupukkan akar dengan menyiramnya 500 :1 (5 lt air : 10 ml pupuk cair organic).
Untuk mengurangi bau khas yang tidak sedap pada pupuk cair organik dapat dicampur dengan perasan air jeruk citrun atau daun pandan. Dihalaman lain untuk kita juga membahas pupuk organik cair dari binatang ternak yaitu urin sapi dan urin kelinci lengkap dengan alat dan campuran bahan yangdigunakan untuk proses fermentasinya.
Selamat mencoba dan sukses selalu.
0 komentar:
Posting Komentar